Meskipun game pada awalnya dibuat khusus sebagai media entertainment semata, tidak dapat dipungkiri bahwa hal kontroversial juga datang berselimut di balik tiap sukses-nya sebuah game. Beberapa kontroversi yang muncul juga beragam. Ada yang disebabkan karena memicu perdebatan sosial, tudingan rasisme hinga konten dewasa yang terlalu vulgar. Meskipun begitu, ada juga beberapa game yang justru selamat dan sukses dari kecaman banyak pihak. Dan kali ini, kita akan rangkum beberapa game tersebut dalam list “10 Game Paling Kontroversial yang Ternyata Laku di Pasaran”.
10. Resident Evil 5
Bagi sebagian orang, game Resident Evil 5 adalah game Resident Evil yang menandakan transformasi genre pada game horror satu ini. Dan dibalik nilai yang campur-aduk, game ini juga sempat mendapatkan kritikan keras. Bukan dari gameplay, namun datang dari tema cerita dan latar tempat yang diambil dari seri kelima Resident Evil yang satu ini.
Game ini akan menceritakan perjalanan agen BSAA yang juga tokoh utamanya, Chris Redfield yang ditugaskan untuk mencari tahu penyebaran virus baru di benua Afrika. Nantinya, Chris juga akan ditemani oleh satu agen BSAA cabang afrika yang bernama Sheva Alomar. Adnya 2 karakter di game ini memungkinkan kamu untuk memainkan 2 karakter secara bersamaan. Beralih dari sisi gameplay, banyak orang yang mengecam bahwa game ini cukup rasis dalam memberikan cerita dalam dunia di game-nya. Banyak orang mengecam pilihan Capcom dalam memilih benua Afrika sebagai lokasi penyebaran virus di game ini. Dan secara tidak langsung, oran-orang berkulit hitam akan menjadi antagonist side sebagai zombie yang siap menyergapmu. Dan kita juga tahu bahwa Chris adalah orang kulit putih murni, dimana hal inilah yang menyebabkan kegaduhan pada masa awal perilisan game ini.
Meskipun game ini cukup kontroversial pada awalnya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa game yang satu ini cukup sukses hinga saat ini. Dan meskipun tidak sesukses dan se-inovatif game Resident Evil yang lain, game ini tetap worth it untuk dimainkan bahkan hingga saat ini.
‘Genre : TPS, Action
9. Carmageddon
Jauh sebelum adanya normalisasi dari game-game full action yang sediikit keluar batas, ada satu nama game yang cukup kontroversial. Saat dimana para developerberlomba-lomba membuat game yang fun dan family friendly, Carmageddon jadi satu pengecualian. Apalagi yang bisa di-eksplor dari game racing yang bagia sebgain orang cukup monoton? Yup, menabrak pejalan kaki sepuasnya jawabannya. Itulah yang mungkin dipirkan oleh developer game satu ini.
Game yang satu ini hadir dengan tampilan game racing yang lain, dimana kameranya akan menghadap dari bagian belakang mobil. Namun, disinilah poin distubing-nya muncul. Sebagai tambahan, game ini akan memberikanmu sejumlah poin jika berhasil menabrak atau menggilas pejalan kaki yang ada di sekitar area balap. Parahnya lagi, efek tabrakan di game ini ditampilkan langsung ke sisi kamera. Meskipun digambar dengan tampilan pixelated, tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu cukup disturbing. Game ini juga tidak segan-segan memberikan player-nya kebebasan menabrak siapapun. Orang tua yang lemah, pejalan kaki innocent, hingga flagman di awal race bisa kamu tabrak.
Sejujurnya, tampilan gore di game ini mungkin akan biasa saja jika hadir di tahun ini. Dibandingkan dengan game yang lain saat ini, tingkat disturbing game ini tidak terlalu parah. Namun game kontroversial ini tetap saja sangat berpengaruh pada saat itu, terlepas sukses-nya game ini sebagai sebuah franchise yang berjalan cukup panjang.
Genre : Racing
8. Manhunt
Jauh sebelum game-game sadis berkeliaran dimana-mana, ada satu game yang membuat game sadis lain terlihat remeh. Di-banned oleh banyak negara, konten game disturbing, efek sadis berlebih. Kira-kira itulah gambaran paling umum untuk salah satu mahakarya Rockstar yang satu ini,Manhunt.
Kita tahu bahwa Rockstar selalu punya ide khusus untuk membuat game-nya beda dari yang lain. Namun kali ini, bahkan beberapa karyawan Rockstar pun beranggapan bahwa game yang satu ini cukup keluar batas dari kewajaran. Game yang satu ini akan berfokus pada James Earl Cash, seorang tahanan mati yang harus bertahan hidup dari projek film sadis oleh sutradara gila. Meskipun punya plot cerita yang biasa saja, namun gameplay di game ini cukup menggangggu. Mengadopsi gameplay stealth, kamu harus bisa mengalahkan semua musuh yang ada di game ini. Serangan menyelinap inillah yang paling menuai kontroversi. Kamu bisa menggunakan apa saja yang bisa kamu pakai, dan animasi pembunuhan musuhnya pun dibuat sanga detail. Ironisnya, penggambaran detail inilah yang menjadi masalah. Setiap organ musuh bisa keluar, dan setiap gerakan James bisa sangat mengganggu bahkan untuk musuh sekalipun.
Harus diakui, game ini juga yang jadi cikal bakal banyaknya lembaga sosial yang mengawasi konten dalam game di masa depan. Meskipun punya nilai kontroversial yang luar biasa tinggi, game ini masih bisa dibilang sukses berkat kedalaman ceritanya dan punya komunitas yang cukup solid dan berkembang hinga sat ini.
Genre : Action
7. Call of Duty 2: Modern Warfare
Kesuksesan game Call of Duty 2: Modern Warfare sebagai game perang paling meyakinkan tidak bisa lepas dari kontoversi. Meskipun punya gameplay yang solid, karakter yang iconic, keseluruhan konten yang tidak termakan waktu, tidak serta membuat game ini lepas dari satu masalah. Masalah di game ini muncul pada satu misi spesifik yang bernama “No Russian”.
Game ini akan berfokus pada pemburuan teroris ekstrim Russia yang bernama Vladimir Makarov. Sebagaimana game hebat yang punya cerita yang sama hebatnya, game ini juga berani untuk memngambil langkah yang kontroversial demi alur cerita yang kuat dan berkesan untuk player-nya. Pada satu misi spesifik bernama ‘No Russian’, kamu akan berperan sebagai anggota CIA, Joseph Allen yang berperan sebagai agen yang masuk ke dalam grup terroris Makarov. Dalam misinya, kamu bersama anggota teroris lain akan menyerbu bandara di Moskow, Russia dan menyerang sebanyak-banyaknya manusia tak bersalah yang ada disana. Inilah yang menjadikan misi ini sangat kontroversial. Dengan penggambaran yang brutal dan sadis, kita diperlihatkan betapa sadisnya anggota teroris ini. Hal ini juga sangat mengkhawatirkan dimana misi ini juga menggambarkan Rusia sebagai biang teroris dan tidak kenal ampun pada sesamanya.
Meskipun hal ini bisa teredam oleh waktu, tidak dapat dipungkiri bahwa misi ini juga bisa berubah jadi malapetaka jika diseriusi oleh banyak pihak, termasuk Russia itu sendiri. Terlepas dari kontroversialnya misi tersebut, tida dapat dipungkiri bahwa game satu ini jadi salah satu game CoD paling sukses yang pernah ada.
Genre: Story, FPS
6. Postal 2
Ada banyak game-game di dunia saat ini yang punya pendekatan konten yang berlebihan. Dibantu dengan grafik yang semakin membaik, game-game saat ini sepertinya punya segalanya untuk membuat game jadi berkembang jauh dan tak terbatas. Meskipun begitu, semua developer pasti setuju bahwa game Postal 2 adalah batas paling maksimal dari game untuk bisa berbuat seenaknya.
Bagi kamu yang tidak tahu, seri Postal sendiri adalah sesbuah seri game yang punya histori yang mentereng dalam kategori game disturbing. Pada seri pertamanya, kamu akan disuguhkan petualangan chaotic, dark, dan mental sensitive baik dari gameplay maupun vibes keseluruhan game-nya. Namun di seri keduanya ini, dunia game-nya akan dibuat jauh lebih berwarna, atraktif dan penuh konten. Sayangnya meskipun begitu, konten di game ini juga dibuat kebih ‘bebas’. Mulai dari menghajar anak kecil, mutilasi sebagian besar penduduk, penyiksaan hewan, jokes dan tingkah laku karakter yang sama-sama jorok adalah gambaran kecil dari game ini. Saking aneh, sadis dan brutanya game ini, banyak negara yang mengecam akan hadirnya game ini. Game ini juga tidak punya cerita yang menarik dan terkesan ngasal di tiap harinya, membuat game ini semakin absurd dan memang tidak serius.
Kontroversialnya game ini tidak menghentikan laju sukses game ini, setidaknya untuk segi kualitas permainan. Harus diakui, bebasnya di game ini terkadang lucu dan mampu melepaskan setiap emosi pemainnya. Namun tetap saja, kontroversialnya game ini seakan menjadi patokan developer lain untuk meng-ekspresikan game buatannya agar bisa dterima orang banyak.
Genre: FPS
5. Hatred
Kalau kita liha saat ini, tidak banyak game-game baru yang menghadirkan tingkat kekerasan brutal yang berlebihan. Beberapa game saat ini lebih memilih menggunakan elemen kekerasan 1-2 kali saja dan tidak untuk keseluruhan game agar game-nya masih punya rating yang baik. Namun tidak untuk game yang bernama Hatred yang satu ini.
Ada beberapa alasan game kontroversial ini sukses membuat dirinya sendiri di-banned di banyak negara. Game ini akan mengajakmu menjadi seorang pria tanpa nama, tanpa cerita, dan tanpa ada apapun untuk membenarkan motifnya. Kamu yang akan menjalankan karakter tersebut, diharuskan untuk menjalankan berbagai serangkain serangan yang tidak perlu. Game ini juga punya ambience yang sangat dark, dengan musik yang menambah kengerian dan grafik yang cukup ekstrem. Saking kontroversialnya, game ini sempat dihapus dari Steam Greenlight, sebelum akhirnya dimunculkan kembali. Kengerian game inilah yang menyebabkan rating game ini masuk ke level puncak, level AO alias Adult Only.
Banyak orang yang punya toleransi tersendiri untuk kengerian yang dimunculkan dalam game. Namun tidak terkecuali untuk game ini. Dengan story yang lemah dan tidak adanya motif dibalik serangan yang ada di game ini, membuat game ini sukses dibenci oleh sebagian orang.
Genre: Mass Shooter
4. Mass Effect
Jika kita bisa melihat ke belakang, tidak banyak game kontroversial yang menyajikan lebih dari 2 game dan punya kualitas gameplay yang bagus. Seakan menjadi gulity pleasure bagi sebagian orang, Mass Effect series juga cukup kontroversial pada masanya, meskipun seri game ini juga besar dan sukses di pasaran.
Game yang memperkenalkan dunia di luar angkasa ini memang pada awalnya jadi game space shooter yang cukup inovatif dan punya cerita yang kuat. Namun begitu, kreativitas develover-nya dalam mengembangkan game ini juga ternyata jadi masalah di suatu hari. Seri pertama di game ini menimbulkan banyak kecaman lantaran adanya adegan ranjang yang tidak ditutup-tutupi sebagai sebuah cutscene. Tak berhenti sampai disitu, seri ketiga di game ini juga menampilkan hubungan sesama jenis yang dianggap sangat berani dan keterlaluan. Tak hanya masalah yang bersifat non-gameplay saja, game ini juga punya masalah di bagian grafis. Dimana pada awal perilisan game Mass Effect Andromeda juga mengalami kecaman akibat grafik model muka tiap karakter yang aneh dan asal-asalan.
Meskipun cukup sukses sebagai game besar dan franchise game terkenal, kontroversi di awal-awal game ini juga masih jadi hal yang paling diingat. Mengingat banyaknya hal kontroversial yang menyelimuti game ini, tentu saja banyak sekali konten di luar gameplay yang dibahas dari seri game yang satu ini.
Genre: FPS
3. Wolfenstein II
Sebagian besar dari kita pasti tahu bahwa terkadang sebuah game akan menampilkan tempat dan latar fiksi agar menghindari masalah kultural, politik dan lainnya di kemudian hari. Namun seolah ingin meneruskan kultur game-nya sendiri dari awal dan membuat extra step pada game-nya agar punya story yang lebih padat, Wolfenstein II mengabaikan semua itu.
Game yang satu ini bisa dibilang adalah game FPS yang punya kualitas cerita dna gameplay yang sama baiknya. Meskipun demikian, bagusnya cerita di game ini tidak lepas dari kontennya yang cukup mengejutkan. Berperan sebagai seorang anggota resistance Amerika yang berusaha menggulingkan kekuasan Jerman di tanah Amerika. Yup, game ini mengandung elemen distopia dimana Jerman atau Nazi berhasil menang di WW2. Sepanjang game kamu akan diperlihatkan dengan banyak elemen Nazi yang sangat kental. Mulai dari logo Nazi yang sangat terkenal, tokoh Nazi yang siapapun pasti tahu, dan beragam kebrutalan anggota Nazi juga membuat suasana di game ini depressing. Saking ekspresifnya konten yang ada, game ini sempat di-banned di Jerman, sebelum akhirnya diperbolehkan setelah edisi khususnya keluar.
Sebagai sebuah game kontroversial yang paling berani meyinggung politik dan kultur, game in nyatanya masih bisa sukses di pasaran. Dengan penggambaran cerita yang luar biasa dan berdarah-darah, membuat game ini tidak hanya bagus namun juga menarik perhatian banyak orang.
Genre: Story, FPS
2. Mortal Kombat
Sebagian dari kita pasti tahu bahwa seri game Mortal Kombat adalah salah satu game fighting terbaik hingga saat ini. Dengan cerita yang semakin dibuat kompleks dan tiap karakter yang punya ciri khasnya tersendiri, membuat seri game satu ini jadi game fighting yang paling diminati sat ini. Namun, kesuksesan franchise satu ini tidak lepas dari kontroversi, terutama di masa-masa awal.
Game fighting satu ini pertama kali lahir sebagai game arcade fighting yang menjadi rival game fighting lain, Street Fighter. Untuk membuat kesan yang berbeda, game ini memberikan tambahan grafik yang unik dan ekstra pada saat itu. Menggunakan animasi live actor yang digabungkan dengan grafik pixel, membuat karakter di game ini tampil lebih hidup. Seolah kurang cukup, tampilan game ini juga lebih berdarah-darah. Puncaknya ketika sistem Fatality dikemukakan. Jurus terakhir di tiap karakter ini dikecam banyak pihak hingga mengalami banyak ancaman dari banyak pihak lantaran animasinya yang brutal dan cukup realistis. Meskipun begitu, game ini masih betahan hingga saat ini dan berhasil menjadi game fighting tersukses yang pernah ada.
Hingga saat ini, Mortal Kombat masih setia dengan tampilan fighting yang berdarah-darah dan menjijikan untuk sebagian orang. Meskipun tampil begitu realistis dengan tingkat gore yang semakin luar biasa, game ini masih jadi guilty pleasure untuk siapapun yang memainknannya.
Genre: Fighting
1. Grand Theft Auto Series
Jika kita menyebut kata kontroversial, agaknya akan aneh jika tidak menghubungkan kata tersebut dengan seri Grand Theft Auto. Selain sukses menginspirasi sebagai game open world yang punya banyak konten, seri game legendaris ini juga menjadi game pertama di dunia yang mengenalkan elemen gameplay kriminal realistis, penuh darah namun tetap fun untuk dimainkan.
HIngga saat ini, banyak orang meyakini bahwa game ini punya tingkat kekerasan dalam game yang luar biasa namun masih tatp fun untuk dimainkan. Namun begitu, untuk sebuah game yang mengandung kekerasan saja, game ini masih dikecam oleh banyalk pihak dari waktu ke waktu. Dimulai dari game pertamanya yang terlalu kasar karena memperbolehkanmu mencuri mobil dan menabrak pejalan kaki tak bersalah. Tak berhenti disitu, kontroversi seakan terus berdatangan pada franchise game yang satu ini. Mulai dari adanya konten ranjang hot coffee yang terkenal, elemen kultural berlebihan, isu politik dan sosial yang selalu dihadirkan, hingga gameplay penyiksaan yang hadir di seri terakhirnya.
Sebagai sebuah franchise yang mengawali kekerasan dalam game, tentu rasanya aneh jika game ini tidak mengundang banyak pasang mata untuk terus memantau tiap rilisan game barunya. Namun seolah memberikan jari tengah bagi kriikus yang sering mengecam mereka, Rockstar selalu bisa membuat game GTA lebih keras lagi, menyenangkan dan mengundang kontroversi secara bersamaan.
Genre: Action, Story, Open World
KESIMPULAN
Itulah beberapa game kontroversial yang bisa kami rangkum dalam list “10 Game Paling Kontroversial yang Ternyata Laku di Pasaran“. Meskipun mengundang banyak kecaman, beberapa game di atas masih bisa kamu mainkan dengan tingkat toleransi yang berbeda-beda. Dan meskipun ada juga game-game di atas yang lebih disturbing dibanding yang lainnya, tidak bisa dipungkiri bahwa game-game ini sukses baik secara penjualan maupun gameplay.
Untuk lebih jelasnya, kamu juga bisa menonton versi videonya berikut ini.