Telah diberitakan bahwa Kepala Android dan Chrome Google, Hiroshi Lockheimer, mengatakan jika pihaknya akan cepat dalam mengungkap sistem operasi generasi selanjutnya yaitu Fuchsia. Hal ini telah ia sampaikan pada saat perhelatan pesta developer tahunan Google I/O di kawasan Mountain View, California. Lockheimer juga mengatakan jika Fuchsia merupakan bagian dari proyek Android Open Source Project (AOSP).
Bisa dibilang memang sistem operasi ini disebut-sebut telah dapat menjalankan segala jenis perangkat. Fuchsia juga telah dibangun di atas kernel yang paling baru milik Google yakni Zircon yang sebelumnya dikenal sebagai Magenta. Ia mengatakan jika sedang melihat-lihat tentang bagaimana pandangan baru yang berkaitan dengan sistem operasi Fuchsia. Fuchsia merupakan sebuah sistem bagaimana mendorong adanya keadaan yang saat ini dalam hal sistem operasi dan bagaimana kemudian bisa dimasukkan ke dalam produk yang lainnya.
Fuchsia merupakan sebuah sistem bagaimana menyokong sistem operasi yang ada pada saat ini dan juga membantu sistem tersebut untuk kemudian bisa dimasukkan ke dalam produk yang lainnya.
Adapun memang lebih lanjut lagi kata Lockheimer, inti dari sebuah uji coba sistem operasi Fuchsia adalah untuk dapat melihat apakah Fuchsia bisa dirancang untuk berjalan pada beberapa perangkat rumah pintar atau smart home devices atau bahkan di perangkat dengan penggunaan teknologi Augmented Reality (AR).
Tentunya selain melakukan serangkaian uji coba untuk dapat melihat perangkat mana yang sesuai untuk dijalankan pada sistem operasi Fuchsia, Lockheimer dan tim juga memang tengah tengah mengincar bidang Internet of Things (IoT) untuk meakukan mengembangkan Fuchsia.
Prototipe Fuchsia juga telah disebut-sebut sempat akan diluncurkan pada tahun 2017 silam namun tidak banyak memang para pengguna Android yang mengetahui akan sistem operasi itu.
Di samping itu telah beredar kabar jika sekitar 12 bulan terakhir pihak Google pernah melakukan serangkaian uji coba Fuchsia ke dalam sebuah perangkat Pixelbook. Sebelumnya, Google memang telah resmi memperkenalkan sistem operasi terbaru mereka yaitu Android Q pada seri Google I/O. Google juga telah menambahkan beberapa fitur dan adanya perbaikan bug sudah disematkan di Android Q Beta.

Android Q telah ada dukungan fitur layar yang sangat mirip dengan ponsel layar lipat. Selain itu untuk para pengembang, pada fitur ini nantinya akan disertakan ‘foldable emulator’ di Android Studio 3.5. saat ini seperti yang telah ramai dibicarakan, bahwa Android Q dipastikan mendukung sebuah fitur mode gelap. Untuk anda dapat mengaktifkan fitur ini, pengguna dapat mengakses Pengaturan (setting) > Pengaturan Terhadap Tampilan (display settings) > mode gelap (atau dark mode).
Android Q sendiri memang telah diperkirakan akan bisa mengemas beberapa fitur dan peningkatan yang paling baru jika dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Android Pie. Beberapa hal yang paling santer terdengar adalah mengenai hilangnya tombol back yang begitu praktis yang akan menyisakan tombol home seorang diri.
Setelah itu akan hadir mode gelap, opsi otorisasi izin yang memberi kendali lebih kepada para pengguna, dan ada juga sebuah isu soal fitur serupa dengan datangnya Samsung Dex, serta terdapat juga opsi pengembang yang sangat luas. Google juga biasanya akan menyingkap generasi yang paling baru terhadap sistem operasi pada kisaran bulan Agustus.
Bisa dibilang memang masih cukup lama sebelum anda benar-benar melihat dengan baik seperti apa fitur dan kelebihan Android Q. Pada saat ini, seperti ketika sedang menunggu kedatangan Android Pie yang merupakan pilihan yang lebih masuk akal lagi.

Bisa dikatakan jika Iliyan Malchev, yang adalah bos Project Treble menyebut jika Android Q beta akan melibatkan pada sisi lebih banyak ponsel jika dibandingkan dengan Android Pie beta, yang bisa dikatakan nya pada sebuah podcast dengan tajuk Android Developer Backstage episode 110. Jumlahnya juga tentunya akan jauh lebih besar pada perilisan Android selanjutnya, yang tentunya akan membuat ia merasa sangat senang.
Malchev belum bisa mengungkap mengenai jumlah pastinya, namun tren nya sangat positif dan kuat, sehingga memang ia sangat senang mendengarnya. Tapi memang tetap saja pihak Google sendiri akan membuat Android Q developer preview eksklusif untuk pihak Pixel, yang akan dapat berjalan selama kurang lebih dua bulan. Setelah itu memang program beta akan bisa dimulai setelahnya, kemungkinan besar terdapat pada ajang I/O 2019 yang digelar di 7 Mei yang mendatang.
Adapun memang versi beta yang pertama dari Android Q yang saat ini tersedia untuk dapat diunduh dan diuji pada semua ponsel yang dikeluarkan oleh Pixel. Pengguna juga dapat dengan mencoba versi beta pada sistem operasi Android yang paling baru yang ada pada ponsel Pixel generasi pertama.
Bisa dilihat memang jika laporan yang beredar sebelumnya telah mengungkapkan jika Android Q akan tersedia dengan lebih banyak di handset non-Pixel jika dibandingkan dengan Android P. Namun yang sangat pasti, saat ini memang si pemilik Pixel 3, Pixel 2, Pixel 3 XL, Pixel 2 XL, Pixel atau Pixel XL dapat menggunakan versi beta dari OS itu.